Media Pembelajaran Handout | CPNS Kutipan
Minggu, 31 Desember 2017
Edit
Media Pembelajaran Handout
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Handout berasal dari kata bahasa Inggris yang berarti informasi, berita, atau suatu lembaran. Handout termasuk media cetak meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. Pada umumnya, handout terdiri atas “catatan lengkap, tabel, diagram, peta, dan materi-materi tambahan lainnya” (Belawati dalam Hastuti, 2009, hlm. 17).
Handout merupakan bahan tertulis yang disiapkan oleh guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan.
Handout memiliki fungsi guna siswa agar tidak perlu mencatat dan sebagai pendamping penjelasan guru. Di samping itu, handout berfungsi sebagai pelengkap materi ajar. Meskipun sebagai pelengkap, tidak berarti handout dapat dibuat secara sembarangan. Handout dapat melengkapi kekurangan materi yang diberikan secara lisan. Handout dapat berisi penjelasan singkat dan atau elaborasi tentang suatu materi bahasan, menjelaskan kaitan antartopik, memberi pertanyaan dan memandu kegiatan, serta dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut.
Adapun komponen handout, sebagai berikut:
1. Identitas handout berisi nama sekolah, mata pelajaran, pertemuan ke-, handout ke-, jumlah halaman, dan mulai berlakunya handout.
2. Materi pokok/materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan. Kreatifitas, kemauan, dan keterampilan guru dalam menyajikan ini sangat menentukan kualitas suatu handout.
Pengembangan suatu handout sewajarnya mengacu para rambu-rambu tertentu agar diperoleh handout yang baik. Hal ini dikemukakan oleh Belawati (dalam Hastuti, 2009, hlm. 19), sebagai berikut:
1. Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara mecari kesesuaian bahan ajar dengan tujuan instruksional.
2. Memutuskan materi yang dikembangkan, bersifat baru atau pengayaan.
3. Memutuskan isi handout.
4. Memutuskan cara penyajian (narasi, tabel, gambar, atau kombinasi dari ketiga hal tersebut).
Selain rambu-rambu tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan media cetak handout menurut Anderson (1994, hlm. 163), antara lain:
1. Menganalisa populasi siswa menurut penguasaan bahasa, usia, dan gaya atau kebiasaan membaca.
2. Menyesuaikan gaya huruf yang digunakan.
3. Mencoba konsep handout yang telah dibuat kepada orang lain yang tidak mengenal pokok masalah yang dibahas, kemudian buatlah catatan untuk perbaikan isi dan desainnya.
4. Hindari penggunaan kata yang berlebihan, istilah lokal, dan kalimat yang ruwet.
5. Rencanakan jenis huruf dan penataan halaman, misalnya dengan memberi ruang tepi yang cukup luas bagi siswa untuk membuat catatan.
6. Hindari penggunaan huruf besar pada kalimat yang panjang untuk memberi penekanan.
7. Gunakan sketsa, foto, atau grafik sedapat mungkin untuk memperjelas dan menghemat waktu baca.
8. Gunakan selalu master atau work copies atau bahan asli dalam penggandaan.
9. Jangan terlalu banyak memberi tekanan dengan menggunakan berbagai gaya huruf.
Media pembelajaran handout menurut Arsyad (2000, hlm. 38) memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya:
1. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
2. Siswa dapat mengikuti urutan pikiran secara logis.
3. Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta memperlancar pemahaman informasi yang disampaikan.
4. Lebih ekonomis dan mudah terdistribusi.
Adapun kelemahan media pembelajaran handout menurut Arsyad (2000, hlm. 38-39), antara lain:
1. Sulit menampilkan gerak dan suara.
2. Bagian-bagian pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa.
3. Cepat rusak atau hilang.
4. Umumnya efektif hanya pada tingkat kognitif.
Referensi
Anderson, R. H. (1994). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad, A. (2000). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hastuti, W. S. (2009). Pengembangan Handout IPA untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa PGSD Merancang Eksperimen di SD. (Tesis). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.