KENAPA KUOTA GURU HONORER K2 DIPANGKAS BEGITU BANYAK? | CPNS Kutipan

SUARAPGRI - Ketum PB PGRI (Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia) Unifah Rosyidi mengungkapkan, masalah honorer K2 (kategori dua) seharusnya dituntaskan secara bertahap mulai tahun ini.

Unifah Rosyidi mengatakan, dalam beberapa kali pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, PGRI sudah meminta agar guru honorer diangkat jadi CPNS.


"Makanya kemudian muncul angka 100 ribu (guru honorer) itu. Namun yang kami heran kenapa jatah guru honorer malah dipangkas habis-habisan," kata Unifah di Gedung PGRI Jakarta, Selasa (7/8).

Dalam raker gabungan tujuh komisi dengan pemerintah yang digelar tertutup pada 23 Juli, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur mengungkapkan, dari 438.590 honorer K2, yang memenuhi syarat seleksi CPNS hanya 13.347 orang.

Dari jumlah itu jatah guru honorer 12.883 orang.

"Itu mah angkanya tidak manusiawi. Masa iya guru honorer yang mengabdi bertahun-tahun jatahnya hanya 12 ribuan. Kalau mau fair kasihkan 100 ribu untuk guru honorer semua," imbuhnya.

Unifah Rosyidi menilai, Mendikbud dan presiden sudah setuju 100 ribu untuk guru honorer.

Namun, kendalanya ada di MenPAN-RB Asman Abnur. Dia selalu membenturkan masalah honorer K2 dengan aturan UU ASN (Aparatur Sipil Negara).

"Menyelesaikan guru honorer K2 tidak boleh dengan pendekatan umum. Mereka harus dibuat formula khusus. Jangan dibenturkan lagi dengan berbagai aturan yang membuat proses pengangkatannya makin panjang," pungkas Unifah.

(sumber: jpnn.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel